Sejarah Pupuk Organik Cair

Sejarah Pupuk Organik Cair

Pupuk organik cair adalah larutan dari fermentasi bahan-bahan organik yang berasal dari sisa tanaman, kotoran hewan, dan manusia yang kandungan unsur haranya lebih dari satu unsur.

Kelebihan dari pupuk organik cair ini adalah dapat secara cepat mengatasi defesiensi hara, tidak masalah dalam pencucian hara, dan mampu menyediakan hara secara cepat.

Dibandingkan dengan pupuk cair anorganik, pupuk organik cair umumnya tidak merusak tanah dan tanaman walaupun digunakan sesering mungkin. Berbeda dengan pupuk kimia, selain itu, pupuk organik cair juga memiliki bahan pengikat, sehingga larutan pupuk yamg diberikan ke permukaan tanah bisa langsung digunakan oleh tanaman.
Dengan menggunakan pupuk organik cair dapat mengatasi masalah lingkungan dan membantu menjawab kelangkaan dan mahalnya harga pupuk kimia saat ini.
Pupuk organik cair (POC) mengandung giberelin
Manfaat:
• Merangsang pertumbuhan tunas baru
• Mempebaiki sistem jaringan sel dan memperbaiki sel-sel rusak
• Merangsang pertumbuhan sel-sel baru pada tumbuhan
• Memperbaiki klorofil pada daun
• Merangsang pertumbuhan kuncup bunga
• Memperkuat tangkai serbuk sari pada bunga
• Memperkuat daya tahan pada tanaman
POC mengandung alkohol sehingga bermanfaat untuk sterilisasi pada tumbuhan (mengurangi dan menghentikan pertumbuhan mikroba pengganggu pada tumbuhan terutama pada daun dan batang, seperti, bercak daun (penyakit blas), jamur/khamir/cendawan serta spora organisme penyakit.
Aplikasi dari pupuk cair organik :
• 10 cc pupuk cair organik untuk 1-1,4 liter air. Disemprotkan pada mulut daun dan batang
• Waktu yang dibutuhkan adalah pada pagi hari sebelum jam 10 pagi atau setelah jam 4 sore
• Dapat digunakan dengan sistem infus
• Khusus untuk perangsang buah pada kelapa sawit ditambahkan larutan NaCl 1 ons untuk 14 liter air
SEJARAH PUPUK ORGANIK CAIR
Penggunaan pupuk pada dasarnya merupakan bagian daripada sejarah pertanian. Penggunaan pupuk diperkirakan sudah dimulai sejak permulaan manusia mengenal bercocok tanam, yaitu sekitar 5.000 tahun yang lalu.
Bentuk primitif dari penggunaan pupuk dalam memperbaiki kesuburan tanah dimulai dari kebudayaan tua manusia di daerah aliran sungai-sungai Nil, Efrat, Indus, Cina, dan Amerika Latin. Lahan-lahan pertanian yang terletak di sekitar aliran-aliran sungai tersebut sangat subur karena menerima endapan lumpur yang kaya hara melalui banjir yang terjadi setiap tahun.
Di Indonesia, pupuk organik sudah lama dikenal para petani. Penduduk Indonesia sudah mengenal pupuk organik sebelum diterapkannya revolusi hijau di Indonesia. Setelah revolusi hijau, kebanyakan petani lebih suka menggunakan pupuk buatan karena praktis menggunakannya, jumlahnya jauh lebih sedikit dari pupuk organik, harganya pun relatif murah dan mudah diperoleh.
Kebanyakan petani sudah sangat tergantung pada pupuk buatan, sehingga dapat berdampak negatif terhadap perkembangan produksi pertanian. Tumbuhnya kesadaran para petani akan dampak negatif penggunaan pupuk buatan dan sarana pertanian modern lainnya terhadap lingkungan telah membuat mereka beralih dari pertanian konvensional ke pertanian organik

Manfaat Pupuk Organik Cair Untuk Tanaman

MANFAAT PUPUK ORGANIK CAIR

Terdapat banyak manfaat dalam menggunakan pupuk organik cair sebagai pupuk tanaman, karena kandungan pupuk organik cair yang bermacam macam.

Kandungan dan manfaat pupuk organik cair adalah sebagai berikut :
Manfaat pupuk organik cair  yg  mengandung giberlin :
Merangsang pertumbuhan tunas baru, Mempebaiki sistem jaringan sel dan memperbaiki sel-sel rusak, Merangsang pertumbuhan sel-sel baru pada tumbuhan, Memperbaiki klorofil pada daun, Merangsang pertumbuhan kuncup bunga, Memperkuat tangkai serbuk sari pada bunga, dan Memperkuat daya tahan pada tanaman…
Manfaat pupuk organik cair  yg  mengandung alkohol:
Sterilisasi pada tumbuhan (mengurangi dan menghentikan pertumbuhan mikroba pengganggu pada tumbuhan terutama pada daun dan batang, seperti, bercak daun (penyakit blas), jamur/khamir/cendawan serta spora organisme penyakit
Aplikasi dari pupuk cair organik
• 10 cc pupuk cair organik untuk 1-1,4 liter air. Disemprotkan pada mulut daun dan batang
• Waktu yang dibutuhkan adalah pada pagi hari sebelum jam 10 pagi atau setelah jam 4
sore
• Dapat digunakan dengan sistem infus
• manfaat pupuk organik cair berikutnya khusus untuk perangsang buah pada kelapa sawit ditambahkan larutan NaCl 1 ons untuk
14 liter air
Catatan :
-Dianjurkan untuk menggunakan nozsle kabut
-Pupuk ini dapat dicampur dengan zat PT (perengsang tumbuh) lainya yang berada
dipasaran
-Ampas dari sisa fermentasi dapat digunakan kembali dengan mencampurkan kompos dan bermanfaat untuk mengusir uret (ulat tanah) dan penambah unsur hara pada tanah terutama tanah dengan kadar asam tinggi seperti tanah gambut
-Penyemprotan pada tanaman buah bermanfaat untuk mengusir lalat buah
-Manfaat Pupuk cair organik ini dapat mengusir hama tanaman seperti lalat buah, ulat daun, kumbang penggerek dan menghambat pertumbuhan ulat serta mematikan larva hama pengganggu.
-Ampas sisa fermentasi pupuk cair organik dapat dicampur dengan NaCl sebagai pengganti urea(produk buatan pabrik). Pemupukan hanya dilakukan 6 bulan sekali untuk tanaman normal dan 4 bulan sekali untuk tanaman sakit(terserang hama)
-Di dalam penelitian ini dihasilkan pula Gas metan dan Gas H2S yang diperkirakan dapat menbunuh spora dari jamur yang melekat pada daun, dan gas metan berfungsi untuk membunuh mirobiologi yang menempel pada tanaman dengan memanfaatkan reaksi dari ultraviolet
– manfaat pupuk organik cair untuk mengatasi serangan penyakit padat umbuhan seperti, cacing, kumbang penggerek, lalat buah, jamur, spora dan larva organisme pada tumbuhan hal ini diketahui dari kandungan senyawa kimia yang dihasilkan dan mikroorganisme pendekomposisi didalam pupuk
-Gas metan dan H2S dapat membantu membakar spora jamur dan membakar
mikroorganime penyakait yang menempel pada daun dan tanaman dengan memanfaatkan reaksi ultraviolet
-Di dalam pupuk terdapat mikroorganisme yang terus melakukan dekomposisi pada pupuk hal ini disebabkan oleh media perkembangan jenis mikroorganisme bermanfaat ini sangat cocok dengan bahan dasar pupuk
Kandungan kimiawi dari pupuk ini sangat baik untuk tanaman seperti :
1. Gibberellin dan Asam Giberalat yang dihasilkan dari gibberella fujikoroi dan berupa hormon alamiah perangsang pertumbuhan pada tumbuhan.  Manfaat pupuk cair ini untuk memperkaya sel tanaman, meransang pertumbuhan pohon, terutama pada tumbuhan buah, bunga, biji- bijian dan tumbuhan biji, memperkuat tangkai sari bunga pada tanaman
2. Alkohol yang dihasil dari fermentasi bahan dasar berfungsi sebagai pensteril tanaman dari lava dan spora penyakit tanaman
3. N, P, K, Mg, S, terlarut yang terdapat didalam pupuk memiliki tingkat kestabilan yang baik (kesaksian komsuman)

  • Saltivine : bisa mempercepat pertumbuhan sel dan jaringan serta merangsang
    susunan sel
  • Diallysulfide, alilpropil-disulfida : anti cacing. Belerang
  • Mengandung minyak atsiri dan berfungsi sebagai anti bakteri
  • Hidrat arang berfungsi menurunkan kadar asam pada tanaman baik dari molekul
    udara maupun dari tanah dan air
  • Memiliki kandungan senyawa organosulfur yang bermanfaat secara biologis
    untuk mengobati
  • Memiliki kandungan vitamin C atau asam askorbat
  • Pupuk juga memiliki kandungan Mineral, seperti zat besi, fospor
  • Pupuk juga memiliki kandungan Alaniin yang berbentuk dialil-trisulfida yang berkhasiat memerangi penyakit-penyakit degeneratif dan mengaktifkan pertumbuhan sel-sel baru
  • Folate Acid
  • Nicotinate Acid sebagai antipelagra
  • Panthotenate Acid sebagai anti bakteri pada kulit dan daun tanaman
  • Biotin sebagai penghasil vitamin B2 kompleks
  • Pyridoxine sebagai hormon pertumbuhan
  • Hyboflavine
  • Tyamin bermanfaat dalam metabolism karbohidrat
  • Giberelat Acid sebagai hormon peransang pertumbuhan pada tanaman dan dapat memperkaya sel pada tanaman
  • Auxins sebagai hormon yang mengatur arah tumbuh pada tanaman,dan digunakan untuk menghasilkan buah dari bunga-bunga yang tidak dibuahi(partenokarpi)
  • 1.3-difenilurea sebagai anti jamur dan sebagai ganti urea pada tanaman
  • M-inositol
  • Silo-inositol
  • Sorbitol
  • Ca, C1, Cu, Fe, K, Mg, Na, P, dan S

Pupuk Organik Cair Kotoran Kambing Sebagai Sumber Alternatif Pupuk organik

Pupuk Organik Cair Kotoran Kambing sebagai sumber alternatif pupuk organik yang murah dan gampang didapat di sekitar kita

Penggunaan pupuk anorganik (kimia) hasilnya memang bagus tetapi hanya dalam jangka pendek-menengah saja. Kini, setelah 30 tahun berlalu, unsur hara dalam tanah-tanah yang digelontori pupuk anorganik secara tak terkendali pun makin menipis. Dampaknya, kesuburan tanah makin tergerus. Produktivitas pertanian dihitung berdasarkan hasil panen per luas tanah— juga makin merosot. Continue reading Pupuk Organik Cair Kotoran Kambing Sebagai Sumber Alternatif Pupuk organik

Cara Membuat Pupuk Cair dari Kotoran Kelinci

Sebelum kita dapat menggunakan kotoran dan urine kelinci sebagai pupuk, sebaiknya kita mengolahnya menjadi pupuk cair  terlebih dahulu. Adapun keuntungan penggunaan pupuk cair dari kotoran kelinci adalah lebih hemat dalam penggunaannya, serta lebih mudah diserap oleh akar tanaman, sehingga efeknya dapat terlihat lebih cepat.

Berikut akan diuraikan beberapa tahapan proses mengolah kotoran kelinci menjadi pupuk cair:Cara Membuat Pupuk Cair dari Kotoran Kelinci
Alat dan Bahan:
1. Ember plastik berukuran besar atau jolang
2. Bilahan bambu atau kayu sebagai pengaduk
3. Kotoran kelinci
4. Air bersih
5. Pupuk NPK (jika ada)
Cara Membuat:
• Siapkan ember atau jolang berukuran besar
• Masukkan kotoran kelinci sampai kurang lebih 60% bagian ember
• Tambahkan air bersih sampai terisi sebanyak 80% bagian ember (jangan terlalu penuh, sebab kotoran yang telah dicampur air akan merekah/mengembang)
• Tambahkan pupuk NPK sebanyak 2 sendok makan (jika ada)
• Aduk-aduk adonan tadi dengan menggunakan bilahan bambu/kayu sampai semuanya tercampur, kemudian tutup dan biarkan semalaman
• Keesokan harinya, buka kembali penutupnya, kemudian aduk-aduk kembali adonan dengan menggunakan bilahan bambu/kayu. Biasanya dalam waktu 2-3 hari adonan sudah mulai mengembang dan berbau. Jika adonan terlalu kental, tambahkan air sedikit demi sedikit, kemudian aduk kembali hingga tercampur rata, kemudian tutup kembali
• Lakukan pengadukan setiap hari selama 2-3 minggu, jika adonan sudah tercampur rata, serta bau busuk sudah berkurang, maka adonan sudah siap digunakan sebagai pupuk
Cara Penggunaan Pupuk:
1. Siapkan ember atau wadah kosong
2. Masukan adonan pupuk secukupnya, dan tambahkan air dengan perbandingan 1:3
3. Aduk-aduk hingga tercampur
4. Gunakan campuran tersebut untuk menyiram tanaman
Mengapa kotoran kelinci dianggap memiliki kualitas terbaik sebagai pupuk organik? Dari hasil penelitian ,jika dibandingkan dengan hewan pemakan rumput lainnya, air kencing kelinci memiliki kadar Nitorgen yang tinggi karena kebiasaannya yang tidak pernah minum air dan hanya mengkonsumsi hijauan saja. Sedangkan untuk tumbuh dan berkembang tanaman memerlukan Nitrogen yang cukup tinggi, sehingga pupuk organik kotoran kelinci mampu memenuhi kebutuhan tanaman.
Berdasarkan hasil riset Badan Penelitian Ternak (Balitnak) Bogor, pada 2005 telah di ketahui kandungan unsur hara makro dan mikro urine kelinci unsur N P K rata-rata (N) 2,72% , (P) 1,1%, dan (K) 0,5% dan kandungan ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan urine hewan yang lain seperti Sapi, Kambing , Domba, Kuda dan babi.