Pengomposan Bahan Organik
Dalam membuat kompos dari bahan organik memang dibutuhkan parameter ideal (syarat pengomposan) agar proses pengomposan bahan organik berhasil.
Parameter ini bisa terukur lewat suhu, kelembaban dan PH selama proses pengomposan. Meskipun sebenarnya proses pengomposan bahan organik bisa dilakukan secara sederhana.
Pada prinsipnya proses pengomposan bahan organik merupakan proses fermentasi yang dibantu oleh aktivitas mikroorganisme sehingga dapat mengurai bahan organik. Proses ini harus memiliki keadaan yang ideal selama proses pengomposan, mulai dari suhu 40-70 derajat Celsius, kelembaban 50-60 persen dan pH 5-8 adalah syarat ideal selama proses pengomposan. Meskipun bisa diukur secara sederhana tanpa menggunakan peralatan.
Kelembaban optimal
Awal proses pengomposan adalah pencampuran bahan kompos sehingga menjadi homogen, dan proses ini harus memiliki kisaran kelembaban 50-60 persen. Cara mengukurnya bisa dengan memeras campuran homogen dari bahan kompos tersebut. Apabila air yang menetes minimal, yaitu satu-dua tetes kelembaban optimal atau kelembaban berkisar antara 50-60 persen. Lebih dari itu atau terlalu basah dapat menghambat proses pengomposan, dan akan menimbulkan bau yang tidak sedap.
Jadi pada awal proses pengomposan perlu adanya persiapan bahan kompos yang ideal untuk proses pengomposan. Sebelumnya harus ada penyeleksian bahan kompos yang akan ditambahkan pada hari berikutnya, terutama saat mengolah limbah rumah tangga menjadi kompos, maka akan tiap hari bahan kompos bisa ditambahkan. Namun kelembabannya harus tetap optimal.
Baca juga : Kompos Rumah Tangga
Suhu optimal
Pada saat proses pengomposan, akan ada lapisan di dalam dengan suhu 40-50 derajat Celsius di awal proses pengomposan dan berkembang menjadi sekitar 60-70 derajat Celsius yang merupakan puncak proses pengomposan, sebelum bahan kompos menjadi matang. Ini biasa terjadi selama 1-3 hari, jadi ada gunanya melakukan pembalikan untuk meratakan proses pengomposan. Seandainya tidak dilakukan juga tidak apa, hanya proses pengomposan tidak terjadi secara merata dan cepat, akan ada batas di dalam yang matang dan di bagian luar yang masih mentah.
Memang ada semacam lapisan di tumpukan bahan kompos yang mengalami proses pengomposan secara cepat. Secara perlahan suhu akan naik saat bakteri pengurai mulai bekerja dan dan akan turun kembai mendekati suhu kamar saat sudah matang atau bahan kompos terurai sempurna. Secara teknis ada semacam kenaikan suhu sebelum turun kembali dan bisa terjadi lonjakan lagi saat proses pengomposan diratakan atau melakukan pembalikan.
pH ideal
pH pengomposan yaitu kisaran pH 5-8, memang sedikit netral menuju asam selama bakteri melakukan penguraian bahan organik. Kondisi ini akan menjadi netral saat bahan kompos menjadi matang. Memang tidak disarankan merubah pH yang sedikit asam ini karena memang akan menghasilkan unsur Nitrogen yang sangat baik bagi bahan kompos. Meskipun kadang ada percampuran yang membuat unsur Nitrogen ini terlepas dan menjadi Amoniak.
Artikel lain yang menarik : Pembuatan Pupuk Hijau Organik
Biasanya akan timbul bau yang khas, pada saat pH sedikit asam ini mengalami perubahan. Jadi pentupan bahan kompos memang harus dilakukan sampai proses pengomposan benar-benar matang, agar unsur nitrogen bisa melengkapi bahan kompos tadi dan menambah unsur hara pada hasil kompos. Keberhasilan proses pengomposan bahan organik memang dimulai dari penyiapan bahan kompos, mencampurnya secara homogen, menjaga kelembabannya, meratakan proses pengomposan hingga menjaga kondisi kondusif selama proses pengomposan.