Mengenal Sapi Friesian Holstein (FH)
Di Sentulfresh terdapat banyak sapi yang berjenis Sapi Friesian Holstein (FH). Sapi Friesian Holstein (FH) merupakan bangsa sapi yang paling banyak terdapat di Amerika Serikat, sekitar 80-90 % dari seluruh sapi perah yang berada di sana. Sapi ini berasal dari Belanda yaitu di Provinsi North Holand dan West Friesland yang memiliki padang rumput yang sangat luas.
Sapi FH mempunyai beberapa keunggulan, salah satunya yaitu jinak, tidak tahan panas tetapi sapi ini mudah menyesuaikan diri dengan keadaan lingkungan. Ciri-ciri sapi FH yang baik adalah memiliki tubuh luas ke belakang, sistem dan bentuk perambingan baik, puting simetris, dan efisiensi pakan tinggi yang dialihkan menjadi produksi susu (Blakely dan Bade, 1998). Ciri-ciri seperti ini akan kalian temukan pada peternakan ini yang dekat dengan sentul city.
Sapi Fries Holland atau FH, di Amerika Serikat disebut Holstein Friesian atau disingkat Holstein. Sedangkan di Europa disebut Friesian. Sapi FH adalah sapi perah yang produksi susunya tertinggi, dibandingkan bangsa-bangsa sapi perah lainya, dengan kadar lemak susu yang rendah rata-rata 3,7%. Sapi Holstein berukuran besar dengan totol-totol warna hitam dan putih di sekujur tubuhnya.
Dalam arti sempit, sapi Holstein memiliki telinga hitam, kaki putih, dan ujung ekor yang putih. Coba cek deh sama kalian kalau datang berkunjung ke sentulfresh, kalian pasti bilang “iya ya” J . Di Indonesia sapi jenis FH ini dapat menghasilkan susu 20 liter/hari, tetapi rata-rata produksi 10 liter/hari atau 3.050 kg susu 1 kali masa 7. Sapi jantan jenis Sapi Friesian Holstein (FH) ini dapat mencapai berat badan 1.000 kg, dan berat badan ideal betina adalah 635 kg. Di Amerika sapi FH ini dapat memproduksi lebih dari 7.000 kg susu dalam 1 kali masa laktasi (Sudono dkk., 2003).
Sapi Friesian Holstein (FH) memiliki kemampuan berkembang biak yang baik, rata-rata bobot badan Sapi Friesian Holstein (FH) adalah 750 kg dengan tinggi bahu 139,65 cm. Kemampuan produksi susu sapi FH lebih tinggi dibandingkan bangsa sapi perah yang lain.
Untuk mencapai produksi yang optimal sapi perah sebaiknya dipelihara di tempat yang bersuhu rendah. Suhu lingkungan yang optimum untuk sapi perah dewasa berkisar antara 5-21 º C, sedangkan kelembaban udara yang baik untuk pemeliharaan sapi perah adalah sebesar 60% dengan kisaran 50%–75% (Adriyani dkk.,1980).
Menurut Rustamadji (2004), Sapi Friesian Holstein (FH) memiliki warna cukup terkenal, yaitu belang hitam putih dengan pembatas yang jelas dan tidak ada warna bayangan serta mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan sehingga bangsa sapi ini dapat dijumpai hampir di seluruh dunia.
Bangsa sapi perah yang banyak dipelihara di Indonesia adalah jenis bangsa sapi perah peranakan Friesian Holstein (PFH). Menurut Siregar (2001), sapi PFH merupakan hasil persilangan (grading-up) antara sapi perah FH dengan sapi lokal.
Menurut Rustamadji (2004), ciri-ciri sapi PFH adalah:
- warna bulunya belang hitam dan putih;
- mempunyai ukuran tubuh yang besar dan beratnya hampir sama dengan sapi FH;
- mempunyai kadar lemak susu yang juga rendah;
- produksi susu dapat mencapai 15-20 liter per hari per masa laktasi;
- mempunyai sifat tenang dan jinak sesuai dengan induknya;
- lebih tahan panas jika dibandingkan dengan sapi FH, sehingga lebih cocok di daerah tropis;
- mudah beradaptasi di lingkungan barunya.
Masih penasaran seperti apa Sapi Friesian Holstein (FH) makannya ayo berkunjung ke sentulfresh…
One thought on “Mengenal Sapi Friesian Holstein (FH)”