Manfaat Pupuk Kompos Untuk Tanaman

Manfaat Pupuk Kompos Untuk Tanaman

Manfaat Pupuk Kompos untuk tanaman yang paling utama adalah memperbaiki struktur tanah dan menyediakan materi organik bagi tanaman.

Manfaat Pupuk Kompos Untuk TanamanPupuk kompos merupakan salah satu pupuk organik yang dibuat dengan cara menguraikan sisa-sisa tanaman dan hewan dengan bantuan organisme hidup. Untuk membuat pupuk kompos diperlukan bahan baku berupa material organik dan organisme pengurai.
Teknologi pengomposan dikembangkan dari proses penguraian material organik yang terjadi di alam bebas. Terbentuknya humus di hutan merupakan salah satu contoh pengomposan secara alami. Proses pembuatan pupuk kompos berjalan sangat lambat, bisa sampai berbulan-bulan hingga bertahun-tahun. Kemudian umat manusia memodifikasi proses penguraian material organik tersebut. Sehingga pengomposan yang dikelola manusia bisa dilakukan dalam tempo yang lebih singkat untuk menjadi pupuk kompos.
Kompos menurut wikipedia adalah hasil penguraian parsial/tidak lengkap dari campuran bahan-bahan organik yang dapat dipercepat secara artifisial oleh populasi berbagai macam mikroba dalam kondisi lingkungan yang hangat, lembap, dan aerobik atau anaerobik (Modifikasi dari J.H. Crawford, 2003). Sedangkan pengomposan adalah proses dimana bahan organik mengalami penguraian secara biologis, khususnya oleh mikroba-mikroba yang memanfaatkan bahan organik sebagai sumber energi. Membuat kompos adalah mengatur dan mengontrol proses alami tersebut agar kompos dapat terbentuk lebih cepat. Proses ini meliputi membuat campuran bahan yang seimbang, pemberian air yang cukup, pengaturan aerasi, dan penambahan aktivator pengomposan.
Manfaat pupuk kompos untuk tanaman adalah:

  1. Meningkatkan kesuburan tanah
  2. Memperbaiki struktur dan karakteristik tanah
  3. Meningkatkan kapasitas serap air tanah
  4. Meningkatkan aktivitas mikroba tanah
  5. Meningkatkan kualitas hasil panen (rasa, nilai gizi, dan jumlah panen)
  6. Menyediakan hormon dan vitamin bagi tanaman
  7. Menekan pertumbuhan/serangan penyakit tanaman
  8. Meningkatkan retensi/ketersediaan hara di dalam tanah

Terdapat perbedaan yang mendasar antara tanah yang diberi perlakuan dengan pupuk kompos dengan diberi perlakuan tanpa kompos (pupuk anorganik). Tanah yang diberi pupuk anorganik secara terus menerus akan mengalami penurunan mutu unsur hara dan akan meningkatkan kekerasan struktur tanah.
Pemberian pupuk anorganik harus diselingi dengan pemberian pupuk organik (kompos). Dengan demikian diharapkan struktur tanah dapat diperbaiki dan sekaligus tidak mengurangi kesuburan tanah untuk jangka panjang

Pupuk Kompos, Solusi Pertanian Organik Yang Murah

PUPUK KOMPOS

Pupuk telah menjadi kebutuhan utama bagi petani. Karena jika tanpa pupuk, maka tanaman tidak akan tumbuh bagus.Pupuk Kompos

Pupuk yang beredar di pasaran adalah pupuk anorganik, karena proses pembuatan pupuk anorganik itu selain lebih mudah dibuat (oleh pabrikan), bisa dimuat dalam kapasitas besar (massal), dan bernilai jual tinggi. Tidak heran, pupuk urea, SP36, KCl merupakan komoditas strategis bagi pertanian.

Pada kesempatan kali ini, pembahasan akan kita fokuskan pada pupuk kompos, yaitu pupuk organik yang mudah untuk didapatkan, mudah untuk dibuat, dan tersedia dalam jumlah banyak di lingkungan sekitar kita.

Pupuk kompos merupakan salah satu pupuk organik yang dibuat dengan cara menguraikan sisa-sisa tanaman dan hewan dengan bantuan organisme hidup. Untuk membuat pupuk kompos diperlukan bahan baku berupa material organik dan organisme pengurai.

Teknologi pengomposan dikembangkan dari proses penguraian material organik yang terjadi di alam bebas. Terbentuknya humus di hutan merupakan salah satu contoh pengomposan secara alami.

Proses pembuatan pupuk kompos berjalan sangat lambat, bisa sampai berbulan-bulan hingga bertahun-tahun. Kemudian umat manusia memodifikasi proses penguraian material organik tersebut. Sehingga pengomposan yang dikelola manusia bisa dilakukan dalam tempo yang lebih singkat untuk menjadi pupuk kompos.

Jenis-jenis pupuk kompos

Perbedaan jenis-jenis pupuk kompos biasanya dilihat dari tiga aspek.

  1. dilihat dari proses pembuatannya, yaitu ada kompos aerob dan anaerob.
  2. dilihat dari dekomposernya, ada kompos yang menggunakan mikroorganisme ada juga yang memanfaatkan aktivitas makroorganisme.
  3. dilihat dari bentuknya ada yang berbentuk padat dan ada juga yang cair. Berikut ini beberapa contoh dari jenis-jenis pupuk kompos yang umum dipakai.

Dilihat dari proses pembuatannya terdapat dua macam cara membuat pupuk kompos, yaitu melalui proses aerob (dengan udara) dan anaerob (tanpa udara). Kedua metode ini menghasilkan kompos yang sama baiknya hanya saja bentuk fisiknya agak sedikit berbeda.

  • Pupuk Kompos Aerob

Pupuk kompos aerob dibuat melalui proses biokimia yang melibatkan oksigen dalam pembuatannya. Bahan utama pembuatan pupuk kompos aerob adalah sisa tanaman, kotoran hewan atau bisa campuran keduanya. Proses pembuatannya kompos jenis ini memerlukan waktu 40-50 hari, Perlu ketelatenan lebih untuk membuat pupuk kompos dengan metode ini. Kita harus mengontrol dengan seksama suhu dan kelembaban kompos saat proses pengomposan berlangsung. Secara berkala, tumpukan pupuk kompos harus dibalik untuk menyetabilkan suhu dan kelembabannya.
Proses pembuatan pupuk kompos aerob sebaiknya dilakukan di tempat terbuka dengan sirkulasi udara yang baik. Karakter dan jenis bahan baku yang cocok untuk pengomposan aerob adalah material organik yang mempunyai perbandingan unsur karbon (C) dan nitrogen (N) kecil (dibawah 30:1), kadar air 40-50% dan pH sekitar 6-8. Contohnya adalah hijauan leguminosa, jerami, gedebog pisang dan kotoran unggas. Apabila kekurangan bahan yang megandung karbon, bisa ditambahkan arang sekam padi ke dalam adonan pupuk kompos.
Artikel menarik lainnya :
Jenis Pupuk Yang Digunakan untuk Pertanian
                     Mengenal Pupuk Organik, Sumber Nutrisi Bagi Tanaman

  • Pupuk Kompos anaerob

Cara membuat pupuk kompos dengan metode anaerob biasanya memerlukan inokulan mikroorganisme (starter) untuk mempercepat proses pengomposannya.  Inokulan terdiri dari mikroorganisme pilihan yang bisa menguraikan bahan organik dengan cepat, seperti efektif mikroorganime (EM4). Di pasaran terdapat juga jenis inokulan dari berbagai merek seperti superbio, probio, starbio, dll.
Bahan baku yang digunakan sebaiknya material organik yang mempunyai perbandingan C dan N tinggi (lebih dari 30:1). Beberapa diantaranya adalah serbuk gergaji, sekam padi dan kotoran kambing. Waktu yang diperlukan untuk membuat pupuk kompos dengan metode anaerob bisa 10-80 hari, tergantung pada efektifitas dekomposer dan bahan baku yang digunakan.  Suhu optimal selama proses pengomposan berkisar 35-45oC dengan tingkat kelembaban 30-40%

  • Pupuk bokashi

Pupuk bokashi merupakan salah satu tipe pupuk kompos anaerob yang paling terkenal. Ciri khas pupuk bokashi terletak pada jenis inokulan yang digunakan sebagai starter-nya, yaitu efektif mikroorganisme (EM4) . Inokulan ini terdiri dari campuran berbagai macam mikroorganisme pilihan yang bisa mendekomposisi bahan organik dengan cepat dan efektif.

  • Vermikompos

Vermikompos merupakan salah satu produk pupuk kompos yang memanfaatkan makroorganisme sebagai pengurai. Makroorganisme yang digunakan adalah cacing tanah dari jenis Lumbricus rubellus atau jenis lainnya. Vermikompos dibuat dengan cara memberikan bahan organik sebagai pakan kepada cacing tanah. Kotoran yang dihasilkan cacing tanah inilah yang dinamakan vermikompos. Jenis organisme lain yang bisa digunakan untuk membuat kompos adalah belatung (maggot black soldier fly).

  • Pupuk organik cair

Pupuk organik cair merupakan pupuk kompos yang dibuat dengan cara pengomposan basah. Prosesnya bisa berlangsung aerob ataupun anaerob. Pupuk organik cair dibuat karena lebih mudah diserap oleh tanaman. Dari beberapa praktek, pupuk organik cair lebih efektif diberikan pada daun dibanding pada akar (kecuali pada sistem hidroponik). Penyemprotan pupuk organik cair pada daun harus menggunakan takaran atau dosis yang tepat. Pemberian dosis yang berlebihan akan menyebabkan kelayuan daun dengan cepat

Baca artikel terkait:

(1)  Pupuk Organik Cair Kotoran Kambing Sebagai Sumber Alternatif Pupuk organik
(2)  Manfaat Pupuk Organik Cair

 KARAKTERISTIK PUPUK KOMPOS

Pemberian Pupuk Kompos secara teratur akan memperbaiki kesuburan tanah. Tanah yang keras atau membatu dan sulit untuk ditanami oleh tanaman hortikultura, seringkali terjadi akibat perilaku petani yang memberikan pupuk anorganik secara terus menerus tanpa memperhatikan keseimbangan unsur hayati dalam tanah.
Pemberian pupuk anorganik secara terus menerus tersebut hendak nya diselingi dengan pemberian pupuk kompos 2 kali dalam satu tahun. Biasanya pemberian pupuk kompos dalam dua siklus musim tanam yaitu musim hujan dan musim kemarau.
Setiap terjadi pergantian musim, maka pupuk kompos hendaknya diberikan dalam jumlah cukup. Hal ini tentu saja menghemat biaya karena pembelian pupuk anorganik. Untuk menghemat pemberian, pupuk kompos bisa diberikan lubang tanaman saja.
Secara kimiawi, pupuk kompos bisa meningkatkan kapasitas tukar kation dalam tanah. Karena semakin banyak kandungan organik dalam tanah, semakin baik kapasitas tukar kationnya. Kapasitas tukar kation berfungsi melepaskan unsur-unsur penting agar bisa diserap dengan mudah oleh tanaman.
Secara biologi, pupuk kompos adalah media yang baik bagi organisme tanah untuk berkembang biak. Baik itu dari jenis mikroorganisme maupun satwa tanah lainnya. Aktivitas mikroorganisme dan satwa tanah yang terdapat dalam pupuk kompos akan memperkaya tanah dengan zat hara penting bagi tanaman.
Save