Pembuatan Media Tanam Organik

Pembuatan Media Tanam Organik

pengomposan bahan organikBerikut adalah cara-cara pembuatan media tanam organik (polybag atau pot). Untuk membuat media tanam yang baik diperlukan unsur tanah, bahan pengikat atau penyimpan air dan penyedia unsur hara. Bahan baku yang akan digunakan adalah tanah top soil, kompos dan arang sekam.

Media Tanam Organik adalah media tanam yang terbuat dari komponen organisme hidup misalnya bagian dari tanaman seperti daun, batang, bunga, buah, kulit kayu.bagian dari limbah hewan misalnya kotoran hewan, air kencing. Penggunaan bahan organik sebagai media tanam jauh lebih unggul dibandingkan dengan bahan anorganik.
Hal itu dikarenakan bahan organik sudah mampu menyediakan unsur-unsur hara bagi tanaman. Selain itu, bahan organik juga memiliki pori-pori makro dan mikro yang hampir seimbang sehingga sirkulasi udara yang dihasilkan cukup baik serta memiliki daya serap air yang tinggi.media awal sangatlah penting untuk pertumbuhan tanaman agar dapat berkembang dengan baik untuk mendapatkan hasil yang diinginkan.
Pembuatan Media Tanam OrganikBerikut langkah-langkahnya:
Siapkan tanah yang terlihat gembur dan subur. Tanah yang diambil lebih baik dipilaih pada bagian paling atas. Kemudian tanah diayak hingga menjadi butiran-butiran halus dan diusahakan tanah dalam keadaan kering sehingga tidak menggumpal karena tanah yang menggumpal akan menyebabkan bahan-bahan tidak tercampur dengan merata.
Siapkan kompos yang telah matang. Kompos yang dipakai bisa dari kompos biasa, bokashi atau kompos takakura. Selanjutnya kompos diayak sehingga menjadi butiran-butiran halus.
Siapkan arang sekam. Arang sekam yang digunakan haruslah arng yang sudah jadi, sehingga dapat tercampur secara merata ketika dicampur dengan bahan lainnya.
Cara Pembuatan:
Campurkan tanah, kompos, dan arang sekam dalam sebuah wadah. Komposisi campuran yang dibuat adalah 2 bagian tanah, 1 bagian kompos dan 1 bagian arang sekam (2:1:1). Semua campuran tersebut dicampurkan dan diaduk hingga merata. Siapkan pot atau polybag, lalu masukkan campuran tersebut kedalamnya. Media tanam sudah siap digunakan.
Ketiga bahan baku tersebut bisa juga dicampur dengan komposisi 1:1:1 atau 2:1:1, tergantung dari jenis tanaman dan ketersediaan sumber dayanya. Mengenai hasil, beberapa penelitian menunjukkan hasil yang berbeda-beda, sehingga lebih baik kita mencobanya secara try and error.
Media tanam sangat berguna apabila kita ingin menanam sayuran dalam polybag atau pot. Metode seperti ini cocok diterapkan di lahan yang terbatas atau lahan sempit.

Media Tanam Organik, Cocok Untuk hobbies Tanaman Organik

Media Tanam Organik – Di  lingkungan banyak sekali material yang dapat dimanfaatkan untuk membuat media tanam organik mulai dari yang alami hingga yang sintetis.

Namun untuk menjaga kualitas tanaman yang dihasilkan maka perlu adanya pemilihan media sebagai media tanam. Selain yang berkualitas perlu adanya upaya untuk menghasilkan tanaman yang aman dari bahan kimia (tanaman organik).

Tanaman organik dapat dihasilkan dari mulai awal penanaman, penggunaan media, dan pemeliharaan tanaman dari berbagai hama penyakit.

Kompos sebagai media tanam yang Baik

Pada kesempatan ini yang akan saya bahas lebih ke berbagai media tanam yang umumnya banyak digunakan, antara lain:
Tanah. Tanah yang baik untuk media tanam sebaiknya diambil dari lapisan bagian (top soil). Secara umum terdapat dua tipe tanah yaitu yang harus diperhatikan yakni tanah pasir dan tanah lempung.

Tanah yang berpasir memiliki kemampuan drainase yang baik, cepat mengalirkan air namun kelemahannya tanah tersebut buruk dalam menyimpan air sebagai cadangan. Sedangkan tanah lempung lebih sulit ditembus oleh air sehingga akan membuat air tergenang dalam media tanam. Tanah yang baik untuk media tanaman tidak terlalu berpasir dan tidak terlalu lempung, melainkan harus gembur.

Kompos. Kompos merupakan bahan organik yang berfungsi sebagai penyedia unsur hara bagi tanaman. Kompos yang digunakan untuk media tanam adalah kompos padat, silahkan baca jenis dan karakteristik pupuk kompos. Hampir semua jenis kompos padat bisa digunakan sebagai bahan baku media tanam.

Penambahan bahan-bahan organik seperti kompos atau humus pada media tanam bisa memperbaiki struktur fisik tanah dan meningkatkan kapasitas tukar kation. Kompos yang ditambahkan sebaiknya berupa kompos yang telah matang. Kompos yang belum matang berpotensi mendatangkan hama dan penyakit. Selain itu unsur haranya sulit diserap tanaman karena belum terurai secara penuh.

Selain kompos, bisa juga memanfaatkan humus yang didapatkan dari hutan. Tanah humus memiliki kandungan unsur hara yang tinggi. Bila lokasi anda dekat dengan hutan, tanah humus bisa dicari dengan mudah. Tempat-tempat terbaik adalah disekitar tanaman pakis-pakisan.

Unsur bahan organik lain juga bisa digunakan sebagai pengganti kompos atau humus seperti pupuk kandang atau pupuk hijau. Hanya saja perlu digarisbawahi, sebaiknya gunakan pupuk kandang atau hijau yang telah matang benar dan teksturnya sudah berbentuk granul seperti tanah. Penggunaan pupuk kandang yang belum matang beresiko membawa hama dan panyakit pada tanaman.

Arang sekam atau sabut kelapa. Arang sekam merupakan hasil pembakaran tak sempurna dari sekam padi. Arang sekam berguna untuk meningkatkan kapasitas porositas tanah. Penambahan arang sekam pada media tanam akan memperbaiki struktur media tanam karena mempunyai partikel-partikel yang berpengaruh pada pergerakan air, udara dan menjaga kelembaban.

Manfaat arang sekam adalah bisa menetralisir keasaman tanah, menetralisir racun, meningkatkan daya ikat tanah terhadap air, merangsang pertumbuhan mikroba yang menguntungkan bagi tanaman, menjadikan tanah gembur sehingga memperbaiki drainase dan aerasi tanah. Arang sekam lebih baik dibanding sekam padi, karena arang sekam sudah mengalami pembakaran yang bisa menghilangkan bibit penyakit atau hama yang mungkin saja terikut.

Selain arang sekam, bisa juga digunakan sisa-sisa sabut kelapa (coco peat). Sabut kelapa mempunyai sifat seperti arang sekam. Media tanam sabut kelapa cocok digunakan di daerah yang kering dengan curah hujan rendah. Sabut diambil dari bagian kulit kelapa yang sudah tua.

Demikian yang dapat saya informasikan, terimakasih telah menyempatkan waktunya untuk membaca artikel ini. Semoga dapat bermanfaat.