Sentulfresh.com. Kunci utama penyediaan air minum bermula dari sumber air minum. Oleh karenanya, sumber air minum apakah air sumur, air kolam harus diperiksa dengan teliti sebelum dipergunakan untuk ternak ayam. Kali ini kita akan membahas masalah klorinasi air minum ayam.
Klorinasi air minum ayam itu artinya memberikan perlakuan klorin (chlor) pada air. Klorinasi termasuk salah satu program desinfektan untuk air minum selain pemberian zat fenol, alkohol, iodine, bromin, cuka, hidrogen peroksida, ozon, dll.
Dari semua bahan diatas, klorin lah yang paling sering dipakai oleh peternak. Dosis yang dianjurkan adalah 3-5 ppm klorin ke dalam air minum. Di pasaran, klorin dikenal dengan nama kaporit atau calcium hypochlorite. jika kaporitnya murni, maka dibutuhkan 8-10 gram kaporit pada tiap 1000 liter air.
Dosis klorin harus dicermati karena jika takarannya kurang maka bakteri patogen tidak terbunuh. sebaliknya jika berlebihan maka ayam tidak mau minum karena baunya sangat tajam dan rasanya tidak enak. Cara mensiasatinya adalah dengan membiarkan kaporit tersebut didiamkan terlebih dahulu selama beberapa jam (6 jam), setelah itu di berikan kepada ayam.
Baca juga : Manajemen air minum, air sehat untuk ayam
Pemberian klorin pada air yang keruh atau air yang mengandung lumpur akan menghambat kerja klorin. Suhu air juga berpengaruh, semakin rendah suhu air maka waktu kontak dengan mikroorganisme akan lebih lama ketimbang pada suhu air yang tinggi/panas. pH yang efektif untuk klorinasi adalah pH 6,8 – 7,2.
Selain menguntungkan karena mampu membunuh bakteri patogen, ternyata pemberian klorin memiliki beberapa kelemahan yaitu (1) klorin hanya membunuh bakteri yang ada dalam air, sedang bakteri dalam biofilm tidak mati. (2) klorin relatif tidak stabil sehingga cepat terlepas bebas ke udara karena sifatnya yang volatil. (3) Proses klorinasi meninggalkan senyawa residu trihalo metana (THM) yang bisa menyebabkan kanker (karsinogenik).
Silahkan baca Kiat bertahan di bisnis ayam broiler pada saat sulit