Sapi Peranakan Ongole (PO) adalah sapi hasil persilangan antara pejantan sapi Sumba Ongole (SO) dengan sapi betina lokal di Jawa yang berwarna putih.
Sapi Peranakan Ongole (PO) yang murni mulai sulit ditemukan, karena telah banyak di silangkan dengan sapi Brahman, sehingga sapi PO diartikan sebagai sapi lokal berwarna putih (keabu-abuan), berkelasa dan gelambir.
Sapi PO terkenal sebagai sapi pedaging dan sapi pekerja, mempunyai kemampuan adaptasi yang tinggi terhadap perbedaan kondisi lingkungan, memiliki tenaga yang kuat dan aktivitas reproduksi induknya cepat kembali normal setelah beranak, jantannya memiliki kualitas semen yang baik. Cirinya berwarna putih dengan warna hitam di beberapa bagian tubuh, bergelambir dan berpunuk, dan daya adaptasinya baik (Anonim, 2012).
Hasil perkawinan antara sapi ongole dengan sapi jawa adalah sapi PO atau Sapi Peranakan Ongole (PO). Ukuran tubuh besar dan bisa lebih tahan terhadap kepanasan, kehausan dan kelaparan. Serta dapat mengkondisikan diri dengan mengkonsumsi pakan berkualitas rendah sekalipun. Sapi PO betina memiliki sifat serta hasil reproduksi lebih baik dibandingkan dengan sapi madura dan sapi bali, dan terlebih lagi harga sapi ongole jelas lebih tinggi ketimbang kedua sapi tersebut.
Sapi Peranakan Ongole (PO)memiliki ciri ciri khusus sebagai berikut. Menurut penuturan Ir. Heru wahyono sebagai kabid peternakan dan produksi hewan dinas pertanian dan peternakan kabupaten Kebumen, sapi PO mempunyai bentuk muka yang agak cembung serta pendek dengan lingkar mata berwarna hitam. Bermoncong rata dengan warna hitam, memiliki tanduk berwarna gelap dan lengkungannya mengarah ke belakang. Pada sapi PO betina tanduk lebih panjang dari sapi PO jantan.
Mempunyai tulang belikat besar, serta punduk sudah ada sejak lahir. Memiliki pusar panjang dan berwarna putih. Serta memiliki posisi uyeng uyeng yang tidak segaris lurus dengan posisi pusar. Ciri lain dari sapi PO adalah terletak pada bentuk telinga yang berdiri, agar lebar dan bisa bergerak dengan leluasa. Lehernya yang panjang dan bergelambir warna putih. Gelambirnya yang tebal dari depan membelah dua. Sapi PO mempunyai bentuk punuk yang besar tegak serta menonjol ke belakang dan tidak jatuh. Berat sapi PO yang baru lahir bisa mencapai 28 kg.
Memelihara Sapi Peranakan Ongole (PO)sebenarnya sama seperti memelihara sapi ternak potong lainnya. dari mulai kandang yang baik. Kandang yang sehat, kering, & bersih. Kandang mendapat penyinaran matahari. Agar kering, tidak lembab. Lembab akan menimbulkan bau, & muncul kuman penyakit. Dibersihkan tiap hari. Sapinya sehat, terhindar dari penyakit.
Sebelum membuat kandang sebaiknya diperhitungkan lebih dulu jumlah sapi yang akan dipelihara. Ukuran kandang untuk seekor sapi jantan dewasa adalah 1,5 x 2 m. Sedangkan untuk seekor sapi betina dewasa adalah 1,8 x 2 m dan untuk seekor anak sapi cukup 1,5×1 m.
Dalam hal pembibitan, Syarat ternak yang harus diperhatikan adalah:
- Mempunyai tanda telinga (ear tag), artinya pedet tersebut telah terdaftar dan lengkap silsilahnya.
- Matanya tampak cerah dan bersih.
- Tidak terdapat tanda-tanda sering butuh, terganggu pernafasannya serta dari hidung tidak keluar lendir.
- Kukunya tidak terasa panas bila diraba.
- Tidak terlihat adanya eksternal parasit pada kulit dan bulunya.
- Tidak terdapat adanya tanda-tanda mencret pada bagian ekor dan dubur.
- Tidak ada tanda-tanda kerusakan kulit dan kerontokan bulu.
- Pusarnya bersih dan kering, bila masih lunak dan tidak berbulu menandakan bahwa pedet masih berumur kurang lebih dua hari.
- tubuh dalam, besar, berbentuk persegi empat/bola.
- kualitas dagingnya maksimum dan mudah dipasarkan.
- laju pertumbuhannya relatif cepat.
Perawatan & pemeliharaan Sapi Peranakan Ongole (PO)meliputi:
- Penyediaan pakan, minum, & suplemen pertumbuhan
- Memicu pertumbuhan sehat & cepat, dengan suplemen PIKADO
- Perlindungan terhadap gangguan alam: hujan, panas, & kondisi lingkungan
- Perlindungan terhadap keamanan dari pencurian
- Perawatan preventif
- Perawatan kuratif, pengobatan bila sakit
Pada umumnya, setiap Sapi Peranakan Ongole (PO) membutuhkan makanan berupa hijauan. Memberikan makan terhadap sapi PO dengan benar maka akan menghasilkan sapi PO yang berkualitas.