Sapi Simmental, Jenis sapi pedaging populer
Sapi metal atau sapi simmental begitu orang indonesia menyebutnya, di negara Australia sapi ini dkenal dengan nama fleckvieh dan di negara Prancis dikenal dengan nama pie rouge, sapi metal adalah jenis sapi yang di kembangbiakan pertama kali di lembah.
Sejak berkembang biak di swiss kini sapi simmental telah menyebar dan berkembang biak dengan baik di seluruh enam benua. Jumlah total diperkirakan antara 40 sampai 60 juta sapi Simmental di seluruh dunia, dengan lebih dari setengah di Eropa. Penyebarannya sendiri dilakukan secara bertahap sampai akhir 1960-an. Catatan menunjukkan bahwa beberapa sapi simmental yang diekspor ke Italia pada awal 1400-an. Selama abad ke-19, sapi simmental dibagikan melalui sebagian besar dari Eropa Timur, Balkan dan Rusia, akhirnya mencapai Afrika Selatan pada tahun 1895.
Guatemala mengimpor sapi Simmental pertama ke belahan bumi Barat pada tahun 1897, berikutnya Brasil tahun 1918 dan Argentina pada tahun 1922. Pada tahun 1976 juga dikirim ke Republik Rakyat Cina. Sapi Simmental termasuk sapi tipe pedaging dan tipe perah, terkadang juga dimanfaatkan tenaganya dalam dunia pertanian.
Karakteristik Sapi Simmental
1. Warna kulit bervariasi dari kuning keemasan, putih, dimana warna merata seluruh tubuh. Jika sapi simmental di Amerika berwarna berbeda yang didominasi hitam atau merah
2. Kepala berwarna putih pada bagian atasnya.
3. Mayoritas memiliki pigmen di sekitar mata, gunanya untuk membantu mengurangi masalah mata apabila terkena sinar matahari.
4. Memiliki tanduk
5. Bobot Pejantan dewasa mampu mencapai berat badan 1,150 kg sedang betina dewasa 800 kg
Cara memelihara sapi simmental sebenarnya tekniknya sama seperti memelihara sapi yang lainnya. namun untuk mendapatkan hasil dan keuntungan yang maksimal bagi pemiliknya maka perlu memerhatikan beberapa hal tentang manajemen pemeliharaan ternak dan tata kelola usaha ternak sapi yang baik.
Dalam prose pembibitan, bibit pejantan meliputi fisik, kapasitas servis, kualitas semen dan hal hal yang berkaitan dengan kesehatan sapi simmetal sedangkan bibit betina, perhatikan hal tentang kesehatan bibit, kemiringan vulva tidak terlalu ke atas mempunyai puting 4 buah, bentuk ambing yang relatif besar dengan bentuk yang simetris.
Pakan sapi simmental dapat berupa makanan tambahan vitamin, mineral dan urea. Sedangkan makanan pokoknya adalah berupa hijauan rumput. Kacang kacangan atau limbah pertanian konsentrat onggok dedak padi dan ampas tahu.
Jumlah makanan yang diberikan untuk sapi simental setiap hari adalah
• jenis tumbuhan hijau 35 s/d 47 kg, disesuaikan dengan berat dan badan sapi.
• Untuk konsentrat 2 s/d 5 kg per hari.
• Jika diperlukan bisa menggunakan pakan tambahan dengan kisaran 30 s/d 50 per hari
Syarat kandang yang harus di penuhi untuk kesuksesan peternakaan sapi simmental adalah sebagai berikut:
Lahan kandang terbuat dari kayu atau dengan bambu, lantai dari semen atau tanah yang sudah dikeraskan, posisi harus lebih tinggi dari tanah sekitarnya. Saluran udara dan drainase di dalam dan di luar kandang harus baik.
Sedangkan untuk ukuran kandang sapi simmental adalah
1. untuk betina dewasa adalah 1,5 X 2 m per ekor
2. untuk jantan dewasa adalah 1,8 X 2 m per ekor
3. untuk anak sapi atau pedet 1,5 X 2 m per ekor
Perkawinan sapi simental
Ada beberapa istilah yang biasanya ada pada peternakan sapi yaitu dalam proses perkawinan yang terdapat dua istilah perkawinan. Yang pertama adalah hand mating adalah kawin alam yang teratur di mana sapi betina birahi dibawa ke tempat pejantan untuk dikawinkan atau di IB (Inseminasi Buatan). Yang kedua adalah Pasture Mating Jantan dan betina kawin alam di padang pengembalaan. Cara untuk kita mengetahui sapi yang sedang birahi adalah selalu gelisah, mencoba menaiki sapi lain, vulva membesar dan kemerahan serta keluar cairan lendir, nafsu makan menurun.
Sedangkan apabila kita ingin mengetahui tanda-tanda melahirkan biasanya tanda melahirkan seperti urat daging sekitar vulva mengendor, di kiri kanan pangkal ekor kelihatan legok, ambing membesar dan tampak tegang, sapi gelisah, nafsu makan menurun, dan lain-lain.