RUMAH POTONG UNGGAS
Jasa pemotongan ayam (Rumah Potong Unggas) merupakan sebuah usaha yang sangat menjanjikan.
Di Yogyakarta, pada sebuah pasar tradisional yang kecil, seorang pemotong yang sekaligus pengecer karkas ayam dapat memotong hingga 200 ekor per hari. Di pasar tradisional yang lebih besar, misalnya pasar godean atau Kranggan ada yang mampu memotong hingga 500 ekor per hari. Rata-rata jumlah pemotongan di rumah potong unggas tradisional sebanyak 50 ekor/hari.
Selain memotong dan menjual karkasnya sendiri mereka juga bersedia sekadar memotong dan membersihkan ayam yang dipesan oleh pelanggan. Jika hanya memotongkan, mereka meminta ongkos antara Rp. 500 – 700/ekor namun jika menjual karkas maka keuntungannya dapat mencapai Rp. 1,000-1,500/ekor atau bahkan lebih karena ada bonus penjualan kepala, usus, ampela, brutu, ceker dan sayap.
Dengan demikian seorang pemotong ayam di Rumah Potong Unggas dapat meraup untung hingga Rp. 500 ribu/hari dari sebuah pasar tradisional yang sederhana. Sebuah nilai keuntungan yang besar jika dibandingkan dengan jenis pekerjaan yang lain.
Ilustrasi yang kedua, dari besaran produksi 100 ton ayam hidup di yogyakarta maka sekitar 90 ton diantaranya dipotong sendiri oleh pengecer di pasar tradisional. Hanya 10% saja atau 10 ton yang di potong di pangkalan dan kemudian dijual oleh pengecer.
Dengan omzet rata-rata per pengecer 50 kg ayam hidup, maka di yogyakarta terdapat sekitar 2000 orang pemotong ayam. Jika seorang pemotong menanggung satu istri dan dua anak maka ada sekitar 8 ribu orang yang menggantungkan hidup di sektor rumah potong unggas.
Sementara jika ditambah dengan jumlah keluarga karyawan pada pemotongan di pangkalan dan rumah potong ayam maka jumlah warga yang mengais rejeki dari sektor pemotongan mencapai lebih dari 10 ribu jiwa. Dengan demikian terdapat begitu banyak orang yang hidupnya bergantung kepada bisnis pemotongan rumah potong unggas.
Dari fakta di atas mestinya menguatkan niat dari para pelaku rumah potong unggas / bisnis pemotongan ayam tradisional untuk meningkatkan higienitas dan sanitasi proses produksi karkas mengingat banyaknya konsumen serta jumlah orang yang bergantung kepada sektor jasa tersebut.
sumber: Poultry Indonesia