Kompos sebagai media tanam yang Baik
Media tanam merupakan faktor penting yang sangat menentukan dalam kegiatan bercocok tanam. Media tanam akan menentukan baik atau tidaknya pertumbuhan tanaman yang pada akhirnya mempengaruhi hasil produksi.
Jenis-jenis media tanam sangat banyak dan beragam seiring dengan berkembangnya teknologi sehingga berbagai metode bercocok tanam mulai bermunculan.
Kebutuhan masing-masing tanaman akan sifat dan karakteristik media tanam tidaklah sama. Tanaman buah membutuhkan karakteristik media tanam yang berbeda dengan tanaman sayuran, karena tanaman buah memerlukan media tanam yang solid agar bisa menopang pertumbuhan tanaman yang relatif lebih besar, sedangkan jenis tanaman sayuran daun lebih memerlukan media tanam yang gembur dan mudah ditembus akar. dari hal imi saja sudah jelas sekali bahwa kebutuhan tanaman akan karakteristik dan sifat media yang dibutuhkan berbeda-beda.
Secara umum, kompos sebagai media tanam memiliki fungsi untuk menopang tanaman, memberikan nutrisi dan menyediakan tempat bagi akar tanaman untuk tumbuh dan berkembang. Lewat media tanam tumbuh-tumbuhan mendapatkan sebagian besar nutrisinya. Untuk budidaya tanaman dalam wadah pot atau polybag, media tanam dibuat sebagai pengganti tanah.
Oleh karena itu, media yang digunakan harus bisa menggantikan fungsi tanah bagi tanaman. Media tanam yang baik harus memiliki sifat-sifat fisik, kimia dan biologi yang sesuai dengan kebutuhan tanaman.
Kompos sebagai Media tanam yang baik harus memiliki syarat-syarat sebagai berikut:
Mampu menyediakan ruang tumbuh bagi akar tanaman, sekaligus juga sanggup menopang tanaman. Artinya, media tanam harus gembur sehingga akar tanaman bisa tumbuh baik dan sempurna, akan tetapi masih cukup solid memegang akar dan menopang batang agar tidak roboh. Apabila media terlalu gembur, pertumbuhan akar akan leluasa namun tanaman akan terlalu mudah tercerabut. Sebaliknya apabila terlalu padat, akar akan kesulitan untuk tumbuh.
Memiliki porositas yang baik, artinya bisa menyimpan air sekaligus juga mempunyai drainase (kemampuan mengalirkan air) dan aerasi (kemampuan mengalirkan oksigen) yang baik. Media tanam harus bisa mempertahankan kelembaban tanah namun harus bisa membuang kelebihan air. Media tanam yang porous mempunyai rongga kosong antar materialnya. Media tersebut tersebut bisa ditembus air, sehingga air tidak tergenang dalam pot atau polybag. Namun disisi lain ronga-rongga tersebut harus bisa menyerap air (higroskopis) untuk disimpan sebagai cadangan dan mempertahankan kelembaban.
Menyediakan unsur hara yang cukup baik makro maupun mikro. Unsur hara sangat penting bagi pertumbuhan tanaman. Unsur hara ini bisa disediakan dari pupuk atau aktivitas mikroorganisme yang terdapat dalam media tanam. Media yang baik tidak mengandung bibit penyakit, media tanam harus bersih dari hama dan penyakit. Hama dan penyakit yang terkandung dalam media tanam dapat menyerang tanaman dan menyebabkan kematian pada tanaman. Media tanam tidak harus steril karena banyak mikrooganisme tanah yang sebenarnya sangat bermanfaat bagi tanaman, namun harus higienis dari bibit penyakit.
Salah satu media yang baik untuk digunakan sebagai bahan dasar media adalah kompos sebagai media tanam. Kompos sebagai media tanam yang baik karena selain dapat menggantikan fungsi tanam, juga dapat dijadikan sebagai sumber nutrisi dan sebagai tempat bertopangnya akar tanaman sehingga dapat tumbuh subur. Selain itu kompos juga menyediakan unsur hara yang cukup yang keberadaannya sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman.
Kompos juga memiliki porositas yang baik, dalam artian dapat mengikat dan menyimpan air dan apabila kandungan air terlalu banyak maka air tersebut akan terlewatkan, sehingga kebutuhan tanaman akan air dapat tetap terjaga. namun lebih baiknya pembuatan media tidak hanya penggunaan komps saja, namun juga perlu adanya tambahan tanah sebagai penguat dan penopang akar tanaman.