Imajinasi dalam sudut pandang orang dewasa dan anak-anak

Imajinasi anak anak  – pernah melihat tingkah laku anak-anak ? random ? labil ? yap, itulah perbedaan mereka dengan kita sebagai orang dewasa. Imajinasi secara umum, adalah kekuatan atau proses menghasilkan citra mental dan ide. Imajinasi merupakan suatu gambaran (citra) yang dihasilkan oleh otak seseorang.

Istilah ini secara teknis dipakai dalam psikologi sebagai proses membangun kembali persepsi dari suatu benda yang terlebih dahulu diberi persepsi pengertian. Sejak penggunaan istilah ini bertentangan dengan yang dipunyai bahasa biasa, beberapa psikolog lebih menyebut proses ini sebagai “menggambarkan” atau “gambaran” atau sebagai suatu reproduksi yang bertentangan dengan imajinasi “produktif” atau “konstruktif”. Gambaran citra dimengerti sebagai sesuatu yang dilihat oleh “[[mata pikiran]]”. Suatu hipotesis untuk evolusi imajinasi manusia ialah bahwa hal itu memperbolehkan setiap makhluk yang sadar untuk memecahkan masalah (dan oleh karena itu meningkatkan fitnes) perseorangan oleh penggunaan simulasi jiwa ( SUMBER ).

imajinasi anak anak  berbeda dengan orang dewasa, semakin bertambah umur maka manusia semakin sadar bahwa imajinasi memiliki dunia yang lain dan berbeda dalam kehidupan kenyataan, oleh karena itu manusia mengesampingkan imajinasi mereka dalam kehidupan sehari hari, hal ini disebut dengan KEDEWASAAN.

imajinasi anak anak sangat luas dan liar, mereka sangat mudah menyerap sesuatu disaat mereka masih balita. Umur yang tepat untuk mengetahui bakat anak kita dan mereka akan selalu memperagakan bahkan mempraktekkan apa yang mereka imajinasikan. Penulis contohnya, dulu penulis pernah melihat suatu gambar, gambar superman, udah pada tau kan ya superman itu siapa ?. Gambar yang penulis lihat adalah gambar si superman sedang terbang berkeliling kota menumpas kejahatan, yang terjadi kemudian adalah penulis mencari taplak meja dan di ikat di leher sehingga menyerupai sayap nya superman lalu berlari seolah olah penulis ini adalah superman. Imajinasi anak-anak itu selalu mereka wujudkan, keren !

Orang tua sebagai pengontrol juga berperan aktif dalam daya imajinasi anak anak , kontrol dari orang tua akan menyaring apa yang anak anak lihat. Sangat salah jika kita memarahi anak kita karena dia memukul temannya padahal kita mempraktekkan kegiatan atau membiarkan anak kita melihat kegiatan PEMUKULAN di dalam rumah.

Satu hal yang bisa kita ambil pelajarannya, jika anak-anak bisa mewujudkan imajinasi mereka lalu kenapa kita tidak ? padahal imajinasi kita lebih masuk akal dan pasti berguna bagi semua orang. Lampu, Laptop, komputer, hape, kipas angin,  televisi, satelit, pesawat dan sebagainya berawal dari imajinasi sang penemu dan dia berusaha mewujudkan imajinasi nya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *