Rambo, Pejantan Muda Blasteran Simmental dan FH Aseli Sentulfresh

Rambo, Blasteran Simmental dan FH

Rambo Blasteran Simmental dan FH adalah salah satu sapi hasil perkawinan silang antara sapi FH dan sapi simmental di sentulfresh. Anak sapi atau pedet satu ini berusia 12 bulan atau satu tahun. Sapi yang jinak ini menjadi satu satunya anak sapi yang mau di naiki anak anak yang berkunjung ke sentulfresh untuk mengikuti program education farming.
Rambo, Blasteran Simmental dan FHRambo Blasteran Simmental dan FH berbadan seperti sapi simmental yang lainnya yaitu berbadan tinggi dan kekar berotot namun perbedaannya ada pada kulitnya yang sama seperti sapi FH pada umumnya yaitu berwarna hitam dan putih. Rambo hasil perkawinan silang antara sapi FH dan sapi simmental ini berjenis kelamin pejantan.
Awalnya Rambo terlahir karena pemilihan bakalan sapi yang disesuaikan dengan tujuan usaha peternakan yang akan dilaksanakan. Indukan/bakalan yang akan dipilih haruslah memiliki kriteria dasar antara lain ras/ bangsa, genetis dan karakteristik masing-masing sapi. Sapi mempunyai sifat baik dan sifat buruk saat pemeliharaan, kita harus mempertimbangkan beberapa faktor diantaranya tipe sapi, habitat asalnya, kemampuan adaptasi, kesehatan, bentuk tubuh, pertambahan bobot badan, kemampuan menghasilkan anak dan sebagainya. Calon bakalan untuk pembibitan (induk-anak) yang dipilih yaitu sapi Simmental yang cukup favorit.
Sapi Simmental berasal dari lembah Simme di Switzerland. Merupakan sapi tipe triguna (pedaging, perah, dan pekerja), sangat populer di Eropa dan dominan di Perancis Timur, Jerman Selatan, Cekoslowakia serta Hongaria. Pertumbuhan ototnya sangat baik dan tidak banyak terdapat timbunan lemak di bawah kulit. Warna bulu umumnya krem kecoklatan hingga sedikit merah dan warna bulu pada muka putih, warna dari lutut ke bawah dan ujung ekor juga berwarna putih. Tanduknya tidak begitu besar, berat sapih anaknya tinggi, pertambahan bobot badan harian (PBBH) setelah sapih tinggi, Kesulitan lahir tidak sering terdapat seperti pada umumnya Charolais dan Mane-Anjou.
Produksi susu tinggi yaitu rata-rata 3.900 Kg per laktasi dengan persentase lemak susu sebesar 4%. Bobot badan jantan dewasa mencapai 1.150 Kg dan bobot badan betina dewasa mencapai 800 Kg. Pemilihan bakalan secara umum yaitu umurnya lebih dari 2,5 tahun (minimal gigi tetap 2 pasang), kurus tapi sehat, tulang rangka besar, serta penilaian (jugdging) bentuk guna mendapatkan bakalan dengan nilai di atas rata-rata.
Sapi Simmental merupakan sapi sub-tropis tetapi dapat tumbuh di daerah tropis meski terdapat beberapa kendala, memproduksi susu banyak, produksi lemak bagus, bobot pasca sapih dan daya hidup pedet tinggi, jinak serta memiliki karkas yang berkualitas baik juga bagus untuk penggemukan di samping pembibitan (induk-anak).
Gambaran keunggulan sapi simmental (Darmono, 2000) dibanding bangsa lainnya terlihat berat anak sapi umur 200 hari yang dipelihara ditempat ketinggian yang berbeda yaitu mencapai 232 Kg di dataran rendah, 222 Kg di dataran tinggi, dan 198 Kg. Pertambahan BB dan berat akhir pada perkawinan silang sapi FH (Friesian Holstein) dengan simmental yaitu +8,9% pertambahan berat normal 0,8 Kg per hari serta +5,4% dari berat potong 495 Kg.
Di samping kelebihan sapi Simmental juga terdapat kekurangan yaitu tidak tahan cuaca panas, tidak tahan terhadap gigitan kutu, dan tidak produktif dalam keadaan yang kurang menguntungkan. Apapun tujuan peternakan sapi baik pedaging, perah ataupun tenaga kerja pasti pada akhirnya berujung pada untuk pemenuhan kebutuhan daging.
Pada pemeliharaan ‘Rambo’ Blasteran Simmental dan FH, kandang pedet sebaiknya berada pada kondisi individu, bebas debu dan memiliki sirkulasi udara yang baik. Satu pintu masuk dianjurkan untuk mencegah penyebaran penyakit dari satu pedet kepada pedet lain. Lantai kandang dapat diberi lapisan jerami atau serbuk gergaji yang tetap dijaga kebersihan dan kekeringannya serta diganti setiap pedet tersebut dipindahkan/dikeluarkan dari kandangnya.
Saat beranak, ‘Rambo’ Blasteran Simmental dan FH pedet harus sudah diberi identitas dengan menggunakan ear tag atau tanda pada telinga atau dengan photo. Pencatatan sangat penting untuk mendapatkan dokumentasi tentang tanggal lahir, garis keturunan. Pemberian vaksin anti diare dilaksanakan sebagai salah satu tindakan pencegahan penyakit. Saat tanduk pedet sudah nampak, dilakukan dehorning dengan menggunakan electric dehorner dan lebih baik dilakukan pada pedet yang berumur dibawah satu bulan untuk mengurangi terjadinya stress dan kemudahan penanganan. Khusus di Sentulfresh tidak dilakukan dehorning karena di sini menganut sistem segala sesuatu dibuat alami.
Beberapa aksi Rambo dalam melayani siswa yang mengikuti edufarm di Sentulfresh dapat dilihat di foto berikut ini:
Naik anak sapi Blasteran Simmental dan FH Kak Yusuf, Guide Sentulfresh pun ikut bergaya SD Al Azhar 12 Cikarang- Bu Sari pun bergaya